Selasa, 22 Oktober 2019

PENGAMATAN MAKROSKOPI DAN MIKROSKOPI KOLONI BAKTERI

MIKROBIOLOGI
PENGAMATAN MAKROSKOPI DAN 
MIKROSKOPI KOLONI BAKTERI



DISUSUN OLEH:
Defi Kurniasari (1351810005)
Chika Rizky Iswana (1351810014)
Vevi Aprilia Tus (1351810016)
Aprilia Purnama Sari (1351810021)
Siti Nur Qomariyah (1351810033)
Afifa Dwi Marita (1351810043)
Devi Oktaviana (1351810052)


AKADEMI FARMASI SURABAYA
TAHUN AJARAN 2019-2020



BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Mikroorganisme terdapat di mana saja baik di udara, tanah, maupun air bahkan pada makhluk hidup itu sendiri yang meliputi jaringan pada tubuh mulai dari kulit hingga selaput lendir. Mikroorganisme mampu tumbuh dan berkembang jika tersedia substrat sebagai makanannya. Untuk mengamati morfologi mikroba perlu dilakukan pembiakan pada media agar nutrisi yang kemudian diinkubasi selama 24 jam atau 48 jam untuk mengetahui pertumbuhannya (Tri Puji L, 2018).
Menurut Radji (2011) salah satu penyebab penyakit infeksi disebabkan oleh bakteri. Bakteri merupakan salah satu golongan mikroorganisme prokariotik (bersel tunggal) yang hidup berkoloni dan tidak mempunyai selubung inti namun mampu hidup dimana saja (Jawetz et al., 2004)
Bakteri  mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas. Bakteri merupakan mikroorganisme yang berukuran mikroskopik. Selain mikroskopik, bakteri juga hampir tidak berwarna atau transparan dan kontras dengan air. Sehingga melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri. Ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi. Hal itu untuk mempermudah proses identifikasi  bakteri.
Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu basil (tongkat), kokus, dan spirilum. Bakteri yang berbentuk tongkat maupun kokus dibagi menjadi beberapa macam. Pada bentuk basil pembagiannya yaitu basil tunggal, diplobasil, dan tripobasil. Sedangkan pada kokus dibagi monokokus (satu buah bakteri berbentuk kotak), diplococcus, sampai staphylococcus (bentuknya mirip buah anggur. Khusus pada spirul hanya dibagi 2 yaitu setengah melengkung dan tidak melengkung.
Bakteri juga dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram. Teknik pewarnaan gram tersebut dapat menghasilkan warna merah dan ungu. Bakteri gram negatif ditandai dengan pewarnaan ungu sedangkan yang positif berwarna merah. Hal ini bertujuan untuk memberikan warna pada bakteri pada akhirnya dapat diidentifikasi dengan mudah. Selain itu, ada endospore yang bisa diwarnai. Endospora adalah organisme yang dibentuk dalam kondisi yang stres karena kurang nutrisi, yang memiliki kemungkinan untuk tetap berlanjut di lingkungan sampai kondisi menjadi baik (Rudi, 2010).
Teknik pewarnaan gram haruslah sesuai prosedur karena dapat mengakibatkan kesalahan identifikasi data apakah gram positif atau gram negatif sehingga diperlukan adanya praktikum ini dilakukan agar mengetahui jalannya mekanisme pewarnaan gram. Habitat endospora bakteri ini adalah tanah. Mikroba tersebut dalam bentuk spora yang kekurangan nutrisi. Organisme ini dapat menghasilkan antibiotik selama sporulation. Contohnya polymyxin, difficidin, subtilin, dan mycobacillin. Banyak dari mikroba Bacillus dapat menurunkan Polymers seperti protein, pati, dan pektin, sehingga bakteri ini merupakan penyumbang penting kepada siklus karbon dan nitrogen. Akan tetapi apabila terkontaminasi, dapat menyebabkan pembusukan. Berdasarkan pewarnaan sel vegetatif didapatkan warna kemerahan dan warna endosporanya adalah hijau (Schaechter 2006).

1.2       Rumusan Masalah
1.      Apa saja bentuk morfologi dari koloni bakteri ?
           2.      Bagaimana cara mengidentifikasi bentuk dari koloni pada morfologi sel mikroorganisme ?
            3.      Apa saja yang termasuk gram negative dan gram positif ?

1.3       Tujuan
    1.      Mengetahui bentuk koloni dan morfologi sel mikroorganisme
    2.      Mengetahui metode-metode pengamatan secara makroskopi dan mikroskopi

1.4       Manfaat
 1.      Mahasiswa mampu mengenali bentuk koloni dan morfologi sel mikroorganisme.
        2.      Mahasiswa mampu memahami metode-metode pengamatan secara makroskopi dan mikroskopi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita, ada beberapa diantaranya bermanfaat dan adapula yang merugikan. Salah satu teknik untuk membiakan (menumbuhkan) bakteri yang menjadi padat dan tetap tembus pandang pada suhu inkubasi. Media yang baik adalah agar, dapat dilarutkan dalam larutan nutria dan bila mana menjadi gel akan tetap padat dalam kisaran temperature yang luas. Mikroorganisme terdapat dimana-mana didalam lingkungan kita merekapun ada pada tubuh kita dan di sekeliling kita. Mereka merupakan komponen penting dalam ekosistem. Dihabitat alamiahnya, mereka hidup dalam suatu komunitas yang teriri dari berbagai jenis mikroorganisme, bersama spesies-spesies biologi lainnya, di dalam komunitas ini, satu spesies mikroba dapat mempengaruhi spesies lain dengan berbagai cara-cara beberapa bersifat menguntungkan beberapa merugikan (Pelczar, 1986).
Bakteri merupakan salah satu mikroba yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bakteri adalah makhluk mikroskopik yang sangat kecil dan umumnya bersel tunggal. Struktur selnya sederhana tanpa nucleus (inti sel) dan jumlahnya banyak. Bentuk bakteri bias bermacam-macam dan umumnya berukuran 0,5-5 mikrometer (Anneahira, 2004).
Nama bakteri itu berasal dari kata “Bakterion” (Bahasa Yunani) yang berarti tongkat atau batang. Berdasarkan bentuk morfologinya, maka bakteri dapat dibagi atas tiga golongan, yaitu : (Dwidjoseputro, 1990)
  a. Basil (dari bacillus) berbentuk serupa tongkat pendek, silindris, basil dapat bergandeng-gandengan panjang disebut streptobasil, bergandengan dua-dua disebut diplobasil atau terlepas satu sama lain.
   b.  Kokus (dari coccus) adalah bakteri yang bentuknya serupa dengan bola-bola kecil. Bentuk kokus ini ada yang bergandengan panjang yang serupa dengan tali leher disebut streptokokus, ada yang bergandengan dua-dua disebut diplokokus. ada yang mengelompok empat disebut tetrakokus, yang bentuknya mengelompok merupakan untaian disebut stafilakokus, sedangkan kokus yang mengelompok serupa kubus disebut sarsina.
  c.  Spiril (dari spirillum) adalah bakteri yang bengkok atau berbengkok-bengkok serupa spira. Golongan ini paling sedikit ditemukan dibandingkan dengan golongan kokus maupun golongan basil.
Melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi (Dwidjoseputro,1998).
Menurut Pelzar et al (2005), macam-macam pewarnaan antara lain pewarnaan sederhana yaitu dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis yang sudah di fiksasi. Pewarnaan differentsial yaitu prosedur pewarnaan yang menampilkan perbedaan diantara sel-sel mikroba atau bagian-bagian sel mikroba dari pewarnaan gram adalah teknik pewarnaan differensial digunakan untuk bakteri.
Menurut Hadioetomo (1991), dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu :
   1.      Zat warna utama (violet kristal)
   2.      Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan warna utama.
  3.  Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven organic yang digunakan uantuk melunturkan zat warna utama.
  4.   Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga alcohol.
Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka.
a.       Bakteri Gram Negatif
Bakteri gram negative adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alcohol, sementara bakteri gram negative tidak.
b.      Bakteri Gram Positif
Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram negative akan berwarna merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri (Aditya,2010).
Kebanyakan sel bakteri tidak berwarna, sehingga jika dilarutkan dalam air dan diperlihatkan di bawah mikroskop tidak memperlihatkan warna kontras dengan medium disekelilingnya. Beberapa zat yang digunakan untuk mengamati struktur bagian dalam sel. Dalam pewarnaan mikroba, dapat digunakan satu jenis warna, cara ini disebut pewarnaan sederhana. Zat-zat warna biasa digunakan untuk pewarnaan bakteri dapat dibedakan atas beberapa golongan yaitu : pewarnaan sederhana, pewarnaan diferensial, pewarnaan strukturan dan pewarnaan untuk menguji adanya komponen tertentu di dalam sel (Waluyo, 2007).
Tujuan dari pewarnaan adalah untuk mempermudah pengamatan bentuk sel bakteri, memperluas ukuran jazad, mengamati struktur dalam dan luar sel bakteri, dan melihat reaksi jazad terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat fisik atau kimia jazad dapat diketahui (Hadiutomo, 1990).

BAB III
METODELOGI

A.    Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut  :
Hari/Tanggal         :           Rabu, 16 Oktober 2019
Pukul                     :           08.00 – 11.20 WIB
Tempat                  :           Laboratorium Mikrobiologi Akademi Farmasi Surabaya


B.     Alat dan Bahan
Alat  :
1.      Cawan Petri
2.      Jarum ose
3.      Bunsen
4.      Objek glass
5.      Pipet
Bahan :
1.      Media nutrient agar (NA)
2.      Reagen Kristal violet
3.      Reagen lugol
4.      Reagen aceton
5.      Reagen safranin

C.    Prosedur pembuatan
 1. Pembuatan pulasan bakteri






2      Teknik pewarnaan bakteri


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
1.      Hasil Pengmatan Makroskopis

Nama Bakteri
Bentuk
Warna
Tepian
Elevasi
Ukuran
Pseudomonas aeruinosa
Circular (Bulandar),
Irregular (Tidak teratur)
Kuning kecoklatan,putih susu
Entire, lobate
Convex (Cembung), Raised
Small (Kecil), Large (Besar)
Bacillus subtilis
Irreguler
Putih susu
Lobate
convex
Large (besar)
Escherichia coli
irreguler
Putih kekuningan
Lobate
convex
Moserate (sedang)
Staphylococcus aureus
Irregular (tidak teratur), Circular (bundar)
Putih susu,Putih pekat
Undulate, entire
Raised, convex
Small (kecil), moserate (sedang)

2.      Hasil Pengamatan Mikroskopis
Nama Bakteri
Pewarnaan gram
Literatur
Bentuk
Pseudomonas aeruinosa
Negatif
Negatif
Streptococcus
Bacillus subtilis
Positif
Positif
Bacill
Escherichia coli
Negatif
Negatif
Stertobacill
Staphylococcus aureus
Negatif
Positif
Staphyoccus

3.      Hasil Pengamatan Kebutuhan oksigen
Nama Bakteri
Kebutuhan Oksigen
Pseudomonas aeruinosa
Fakultatif aerob
Bacillus subtilis
Fakultatif aerob
Escherichia coli
Fakultatif aerob
Staphylococcus aureus
Fakultatif aerob

4.2  Pembahasan
Pewarnaan gram merupakan pewarnaan yang digunakan untuk mengelompokan bakteri gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif akan mempertahankan zat warna crystal violet dan akan tampak berwarna ungu tua di bawah mikroskop. Adapun bakteri gram negatif akan kehilangan zat warna crystal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarna air fucsin atau safranin akan tampak berwarna merah. Perbedaan zat warna ini disebabkan oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selnya. Pewarna yang digunakan dalam pewarnaan gram antara lain : crystal violet, alkohol, safranin, dan iodine (Lay.1994).
Prinsip pewarnaan gram didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri ; sehingga menyebabkan perbedaan reaksi dengan permeabilitas zat warna dan penambahan larutan pencuci (Dwidjoseputro.1998).
 Pada pengamatan ini bakteri yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.      Bacillus Subtilis
Marga bacillus merupakan bakteri yang berbentuk batang dengan ukuran 1 x 3-4 µm, dapat tersusun seperti bamboo. Spora sentral. Gerak negative. Bacillus spp membentuk endospora, merupakan gram positif, bergerak dengan adanya flagel peritrikus, dapat bersifat aerobik atau fakultatif anaerobik serta bersifat katalase positif (Arianti Hatmani, 2000).
Bakteri Bacillus subtilis yang diisolasi di media NA di cawan petri , kemudian diidentifikasi dengan pewarnaan gram diperoleh hasil bakteri gram positif. berbentuk bacil respirasi secara fakultatif aerob, hal tersebut menunjukan bahwa bacilus dapat hidup dengan atau tanpa Oksigen tapi tidak dapat berkembang biak (fakultatif aerob) dan menurut pengamatan mikroskopis setelah pewarnaan gram didapatkan warna ungu yang menunjukan bahwa bakteri yang kita amati adalah bakteri gram positif.
Hasil pengamatan makroskopis

Hasil pengamatan mikroskopis

Hasil pengamatan kebutuhan oksigen


2.      Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif berbentuk sferis, bila menggerombol dalam suasana yang tidak teratur mungkin sisinya agak rata karena tertekan. Diameter kuman antara 0,8-1,0 µm. Bakteri ini tidak bergerak, tidak berspora, dan fakultatif anaerob (FKUI, 2010).
Bakteri Staphylococcus aureus yang diisolasi di media NA di cawan petri , kemudian diidentifikasi dengan pewarnaan gram diperoleh hasil bakteri gram negatif. berbentuk Staphyococcus respirasi secara fakultatif aerob. pengamatan mikroskopis setelah pewarnaan gram didapatkan warna merah yang menunjukan bahwa bakteri yang kita amati tidak sesuai dengan literature yang tertera yaitu gram positif dan setelah pewarnaan gram maka akan didapatkan warna ungu.
Hasil pengamatan makroskopis
Hasil pengamatan mikroskopis

Hasil pengamatan kebutuhan oksigen

3.      Escherichia coli
Escherichia coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negative. Escherichia coli merupakan bakteri berbentuk batang pendek (kokobasil), dengan ukuran 0,4-0,7 µm x 1,4 µm, Volume sel E. coli berkisar 0.6-0.7 m3. Bakteri ini dapat hidup pada rentang suhu 20-40°C dengan suhu optimumnya pada 37° C dan tergolong bakteri gram negative (Todar, 2012).
Bakteri Escherichia coli yang diisolasi di media NA di cawan petri dan media NA tegak , kemudian diidentifikasi dengan pewarnaan gram diperoleh hasil bakteri gram negative. berbentuk kokobacil dan respirasi secara fakultatif aerob. pengamatan mikroskopis setelah pewarnaan gram didapatkan warna merah yang menunjukan bahwa bakteri yang kita amati adalah bakteri gram negatif.
Hasil pengamatan makroskopis

Hasil pengamatan mikroskopis

Hasil pengamatan kebutuhan oksigen

4.      Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa adalah salah satu gram negative, dengan ukuran 0,5-1,0 x 3,0-4,0 µm, dan dapat muncul dalam bentuk tunggal, berpasangan atau kadang-kadang dalam bentuk rantai pendek. (Brooks et al., 2013). Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri obligat yang dapat tumbuh dengan mudah pada berbagai jenis media pembiakan, seperti Nutrient agar dan Nutrient Broth. P. aeruginosa membentuk koloni besar dan halus dengan permukaan rata dan meninggi dan koloni halus dan mukoid yang biasanya didapat dari sekresi saluran pernafasan dan saluran kemih (Todar, 2012).
Bakteri Pseudomonas aeruginosa yang diisolasi di media NA di cawan petri , kemudian diidentifikasi dengan pewarnaan gram diperoleh hasil bakteri gram negatif. berbentuk Streptococcus respirasi secara obligatif aerob. pengamatan mikroskopis setelah pewarnaan gram didapatkan warna pink yang menunjukan bahwa bakteri yang kita amati adalah bakteri gram negatif.
Hasil pengamatan makroskopis
Hasil pengamatan mikroskopis

Hasil pengamatan kebutuhan oksigen


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :
1.      Bentuk – bentuk morfologi dari bakteri yaitu ukuran, tepian, elevasi, warna. Bentuk meliputi : Circular (melingkar), Irregular (tidak beraturan), Spindle, Rhizoid (seperti akar), Filamentous (seperti benang). Tepian meliputi : Entire(tepian rata), Undulate(tepian bergelombang), Serrate(tepian bergerigi), Lobate(tepian berliku), filamentaus (tepian seperti benang-benang). Elevasi meliputi : Raised (ketinggian nyata terlihat namun rata pada seluruh permukaan), Convex(cembung seperti tetesan air), Flat(ketinggian tidak terukur) , Umbonate(cembung bagian tengah lebih menonjol). Ukuran meliputi : Kecil, Titik, Sedang, Besar.
2.      koloni bakteri adalah sekumpulan dari bakteri-bakteri yang sejenis yang mengelompok menjadi satu dan membentuk suatu kumpulan. Morfologi bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu morfologi makroskopik dan morfologi mikroskopik.
3.      Bakteri gram positif adalah Bacillus Subtilis dan Staphylococcus aureus sedangkan bakteri gram negative adalah Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa.

SARAN
Saat pelaksanaan praktikum pewarnaan bakteri, praktikan harus teliti dan berhati-hati dalam pemberian larutan warna pada bakteri. Untuk itu perlu mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.


DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Tri Puji. 2018. Buku Ajar Praktikum Laboratorium. Graniti: Anggota IKAPI
Jawetz, E., J.L. Melnick, dan E.A. Adelberg. 2005. Mikrobiologi kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
Rudi, 2010. Bakteri Gram dan Pewarnaannya. 
Pelczar, M.J.,dan Chan. E. C. S. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press.
Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-dasar Mikrobiologi. Malang.
Waluyo, Lud. 2010. Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi. Malang : UPT Penerbitan  Universitas Muhammadiyah Malang.
Aditya, Mushoffa. 2010. Teknik Pewarnaan Bakteri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar